RSS

TAWURAN ; MAHASISWA jie KAH??




















Sebuah “kreatifitas menggelitik” mahasiswa, kembali diperlihatkan dipertengahan bulan ini. Tak ayal lagi, aksi ini menjadi sasaran pemberitaan empuk bagi sejumlah media massa, baik media cetak maupun media elektronik. Jangan heran, karena sumbernya dari suatu kampus terbesar dan memang sudah “besar” namanya itu.
Mencoba sejenak keluar dari apa penyebab munculnya “aksi silaturrahim” antar fakultas yang seakan sudah menjadi ritual itu, layaknya hari peringatan tahunan, muncul suatu imajinasi dalam pemikiran saya. Bagaimana kalau metode “siltrurahimnya” diganti dengan saling melempar produk intelektual yang original? Kan keren tuhh? Daripada saling lempar batu, mahasiswa jie kah? Kata masyarakat yang merasa sangat prihatin dengan citra mahasiswa hari ini yang semakin jauh dari kesemestiannya.
Bukan kemudian mencoba menghakimi, saya pun mahasiswa, tapi aneh rasanya melihat realita golongan yang menamakan diri mereka dengan sebutan agent of change itu saat ini. Sampai muncul suatu statmen dari sesama mahasiswa (yang juga resah) bahwa saat ini mahasiswa sudah “mati”. Ia mati bersama dengan tumbangnya orde otoriter 1998. Atau mungkin saja ini konsep baru dari gerakan mahasiswa selain turun kejalan (yang menurut beberapa orang sudah usang itu). Tapi, sekali lagi, apakah dengan saling melempar batu bisa menciptakan perubahan? Menggelitik sekali pertanyaan itu. Sebab ditengah semakin sulitnya mahasiswa hari ini mendapat ruang untuk berkreatifitas, dengan pembatasan kegiatan mahasiswa dibeberapa kampus, mahasiswa malah memperkeruh namanya dengan aksi yang sangat tidak “mahasiswa-is”.
Jadi apa yang bisa kita lakukan? Sekali lagi, saya mahasiswa. Saya bangga menyandang gelar itu. Gelar yang tak akan terbayarkan dengan jabatan atau pangkat apapun yang akan saya atau mahasiswa lainnya sandang nanti. Lalu mengapa tak menikmati waktu bermahasiswa itu dengan kreatifitas tinggi, yang sportif, bermutu, dan beradab? Menciptakan suatu produk intelektual yang original sesuai disiplin masing – masing. Mengaktualkan pengetahuan sebagai tanggung jawab moral bermahasiswa. Sehingga ketika ditanya oleh masyarakat, mahasiswa jie kah? Dengan bangga kita menjawab, yaa saya mahasiswa!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS